Theme Layout

Theme Translation

Trending Posts Display

Home Layout Display

Posts Title Display

404

We Are Sorry, Page Not Found

Home Page


Jakarta-wonews.com//. Dalam rangka memperkuat sektor Industri Kecil
Menengah (IKM) sebagai salah satu penggerak utama ekonomi menuju Indonesia
Emas 2045, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melalui Balai
Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kreatif (BPIFK) akan menyelenggarakan acara
INSPIRA 2024 (Investasi & Sinergi Produk IKM Nusantara), Minggu (10/11/2024).

 Acara ini diadakan sebagai bagian dari program Creative Business Incubator (CBI) yang berfokus pada peningkatan kapasitas usaha bagi pelaku IKM di subsektor fesyen dan kriya. INSPIRA merupakan inisiatif baru yang dilaksanakan sebagai bagian dari Gebyar Ikmal 2024 CBI, dengan fokus untuk meningkatkan kapasitas usaha bagi IKM dalam mempersiapkan mereka dalam peningkatan skalabilitas usaha melalui pendanaan untuk perluasan pasar. Inisiasi ini dipersembahkan oleh Kementerian Perindustrian
melalui Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kreatif (BPIFK). INSPIRA 2024,
berlangsung pada 9–10 November 2024 di Wyndham Casablanca Hotel, Jakarta,
secara khusus dirancang bagi IKM dari program CBI untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi sesi Temu Investor dan business pitching.

"Acara ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para pelaku IKM untuk menarik
minat investor dan memperluas jaringan mereka melalui pendanaan, sekaligus
memberikan kesempatan kepada para IKM untuk mendapatkan masukan dari para ahli dan investor untuk mengembangkan kapasitas dan kualitas usaha mereka," ujar.

Direktur Industri Aneka dan IKM, Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Alexandra Arri
Cahyani, S.H., MPP., dalam sambutannya pada pembukaan INSPIRA.
Agenda utama INSPIRA 2024 meliputi sesi talkshow yang membahas mengenai
model pendanaan untuk IKM, dilanjutkan dengan workshop dan coaching untuk membantu peserta mempersiapkan pitch deck dan teknik presentasi bisnis di
tanggal 09 November 2024. Pada 10 November 2024, acara dilanjutkan dengan sesi temu Investor dan business pitching, dimana 27 IKM berkesempatan bertemu
langsung dengan investor seperti Adesco Group, ALAMI, ANGO Ventures, Bahana
Artha Ventura, Bank Hijra, BNI Ventures, BRI Ventures, Bizhare, Terratai, YCAB
Ventures, dan beberapa Angel Investor untuk mendiskusikan peluang pendanaan.
Dari jumlah tersebut, 10 IKM terpilih untuk mempresentasikan bisnis mereka dihadapan para investor, termasuk Apparelclothes, Elok Gallery, Enigma Art Textile,
Nisa Hamzah, Porteegoods, Robries, Rubycraft, Shalda, Theacastor, dan Winkle
World untuk mempresentasikan bisnis mereka melalui business pitching. 

Melalui sesi business pitching ini, salah satu IKM, Elok Gallery, berhasil mencapai
kesepakatan pendanaan dengan Fajar Anugerah, yang tentunya menjadi sebuah
langkah maju bagi IKM tersebut INSPIRA 2024, BPIFK berharap dapat memfasilitasi terciptanya lebih banyak
kolaborasi antara IKM dan investor yang pada gilirannya akan mendorong
pengembangan industri kreatif di Indonesia. Dengan demikian, acara ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan sektor industri kreatif produktif sebagai
salah satu motor penggerak utama perekonomian Indonesia dalam menghadapi
Indonesia Emas 2045.
Narahubung:
Laras (+62 895 4123 77127)
Tentang Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kreatif (BPIFK):
Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) adalah lembaga yang
bertugas melaksanakan pemberdayaan bagi industri kecil dan menengah (IKM) di
bidang fesyen dan kriya. Tugas BPIFK mencakup pengembangan produk dan
peningkatan kreativitas IKM, pelaksanaan bantuan informasi pasar, promosi, dan
pemasaran untuk mendukung daya saing IKM, serta penguatan industri 4.0. Selain
itu, BPIFK juga berfokus pada penumbuhan dan pengembangan wirausaha,
penguatan kapasitas kelembagaan IKM, serta memperkuat keterkaitan dan
kemitraan antara IKM fesyen dan kriya dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya.

Dalam acara tersebut di hadiri oleh, Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan 
Kerajinan, Ibu Alexandra Arri Cahyani;
2. Tim Mentor Creative Business Incubator BPIFK/BCIC
2024: 
- Bapak Eko Suhartanto – Dosen dan Penasehat 
Kelompok Riset dan Kewirausahaan Univ. 
Prasetiya Mulya dan Ketua Perkumpulan Pendidik 
Kewirausahaan Indonesia.
- Bapak M Setiawan Kusmulyono – Direktur 
Program Sarjana dan Kepala Program S1 
Manajemen Universitas Prasetiya Mulya.
- Ibu Isti Budhi Setiawati – Co founder BE Corp 
Consulting dan Pengajar Unisadhuguna 
International College
- Para Mentor yang berasal Universitas Gadjah 
Mada, UIC College, Eureka Consultant, Institute for 
Sustainability and Agility dan Universitas 
Multimedia Nusantara, baik yang berada di 
Indonesia, maupun yang hadir secara online
sedang bertugas di luar negeri, seperti Australia, Inggris dan Uni Emirat Arab.

Kemudian ucapnya," saya juga menyampaikan apresiasi 
setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang 
berkontribusi dalam mendampingi para peserta dalam Program Coaching Creative Business Incubator Tahun 2024 ini. Hal ini tentu menjadi komitmen kita bersama dalam mendorong IKM fesyen dan kriya ke level yang semakin maju.

Nilai tambah ekonomi kreatif hingga triwulan I tahun 
2024, diestimasikan mencapai 749,58 triliun rupiah atau setara dengan 55,65 persen dari target yang ingin dicapai sebesar 1.347 triliun rupiah pada tahun 2024 ini (siaran 
pers kemenparekraf, Agustus 2024). Nilai ekspor Ekonomi 
kreatif juga menorehkan prestasi, capaian pada semester I 2024 nilai ekspor mencapai US$ 12,36 miliar naik 4,46 persen dibandingkan periode yang sama Tahun 2023, dimana 3 (tiga) subsektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah fesyen, kriya dan kuliner. Dari tiga subsektor tersebut negara tujuan utama ekspor yakni Amerika Serikat, Swiss, Jepang, Hong Kong, dan India. Kita perlu menjaga bahkan meningkatkan angka 
tersebut, tentu dengan harapan memberikan dampak baik pada perekonomian Indonesia. Semangat ini juga selaras dengan misi Asta Cita oleh Presiden saat ini yakni misi nomor tiga, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta misi nomor lima, 
melanjutkan hilirisasi dan 
industrialisasi untuk dalam negeri.

Seperti Eboni Watch (CBI 2018) yang memproduksi 
dan memasarkan jam tangan kayu kontemporer. Setelah 
mengikuti program coaching berhasil meningkatkan skala 
produksi hingga empat kali lipat, yang mulanya 
memproduksi 200 pcs/bulan menjadi 650-800 pcs/bulan. 
Produknya telah diakui melalui penghargaan dari desain produk Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2019-2021, Good Design Indonesia (GDI) 2020 dan Golden Pin Design Award Taiwan 2020.

Selanjutnya, AUM Apparel (CBI 2019) produk 
pakaian olahraga yoga berlokasi di Bali yang telah 
memasarkan produknya menyeluruh ke daerah di 
Indonesia. Setelah mengikuti program CBI, omsetnya 
meningkat hingga 400%. AUM Apparel juga berhasil 
meningkatkan skala produksi yang semula 200 set/bulan 
menjadi 1000 set/bulan. AUM Apparel bahkan mencapai 
pasar luar negeri mulai dari Singapore, USA, Switzerland, 
Spanyol. Melalui Kementerian Perindustria Direktorat Jenderal IKMA berkomitmen untuk senantiasa mendorong 
peran Industri Kreatif, salah satunya dengan menetapkan 
Bali Creative Industry Center (BCIC) menjadi Unit 
Pelaksana Teknis yang mandiri dengan nama Balai 
Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK),  bisa terus mendorong pelakupelaku industri kreatif tanah air agar lebih maju dan bisa terpasilitasi dengan baik. Untuk business pitching di depan calon investor dan 
lembaga pembiayaan atau modal ventura. Direktur Jendral Kecil Menengah Dan Aneka," Saya ucapkan selamat mengikuti jalannya 
rangkaian acara ini. Kami juga turut bahagia dan 
menyampaikan selamat kepada peserta yang telah 
berhasil mencapai target yang ditetapkan selama proses 
pendampingan yang berjalan dengan baik. 

Akhir kata sambutannya, Direktur Jendral Industri Kecil Menengah Dan Aneka Ibu RENI YANITA mengatakan," kita terus berkolaborasi untuk mendorong 
industri kreatif yang terus lebih baik, sehingga 
berkontribusi positif dalam membangun bangsa," Ucapnya.(Arjun/Red).